LAPORAN
HASIL OBSERVASI MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TERKAIT
DENGAN E-LEARNING
OLEH :
1.
M.ZAKHRI HARAHAP 1213011086
2.
SANTHA REBECCA
1213011106
3.
HARNING KHAIRUNISA
1213011118
4.
CLAUDIA CINDRY 12130120
5.
MIRANTI WITRY NOVITA 121301124
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas observasi
dan laporan hasil observasi mata kuliah Psikologi Pendidikan terkait dengan
system pembelajaran e-learning.
Laporan
ini berisikan tentang hasil observasi kami terkait dengan penggunaan system
pembelajaran e-learning di sekoah SMA Negeri 1 Medan. Diharapkan laporan ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bagaimana penerapan
e-learning di sekolah tersebut.
Kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
LAPORAN
HASIL OBSERVASI
Penjelasan
Deskripsi Sekolah dan Perangkatnya
A.
Identitas Sekolah
1.
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Medan
2.
Alamat Sekolah : Jalan Cik Ditiro NO.1 Medan
3.
Uang Sekolah : Rp. 300.000,- / bulan
4.
Konsep e-learning yang digunakan :
·
Syncron,
·
Offline, dan
·
Online(di laboratorium)
5.
Sejak kapan konsep e-learning digunakan : 2009
B.
Uraian Objektif Observasi
1.
Waktu Dilakukan : pukul 11.00 – 12.00 WIB dan 13.00 – 14.00 WIB
2.
Berapa lama : 120menit terbagi atas dua mata pelajaran dan dua kelas
3.
Pembagian dalam mengamati objek :
·
tiga orang sebagai interviewer dan dua orang sebagai interviewe. Interviewer
yaitu Santha Rebecca (12-106) , Claudia C (12-120), Harning Khairunnisa
(12-118)
·
satu orang bertugas mengamati proses belajar di dalam kelas dan mencatat hasil
observasi, yaitu Miranty Witry ( 12-124)
·
satu orang bertugas mengambil gambar selama pengamatan, yaitu M.Zakhri Harahap
(12-086)
C.
Laporan Hasil Observasi
I.
Pendahuluan
Perkembangan
Teknologi, Informasi, dan Komunikasi saat ini sudah sangat berkembang pesat di
dunia khususnya di Indonesia. Di dalam kehidupan sehari-hari teknologi merupakan
alat yang sangat membantu manusia dalam beraktivitas dan membantu meringankan
beban pekerjaan manusia. Dalam semua aspek kehidupan, teknologi sangat berperan
pentng dalam kelangsungan hidup manusia seperti Mobil pribadi, Telefon selular,
Komputer, Internet dan alat-alat lainnya yang dapat menghubungkan antara satu
individu dengan individu lainnya.
Di
dalam dunia pendidikan, Teknologi, Informasi, dan Komunikasi sudah sangat
berkembang. Salah satu perkembangan TIK di dunia pendidikan adalah konsep
pembelajaran e-learning. Konsep pembelajaran e-learning adalah pembelajaran
berbasis internet dimana mahasiswa dihadapkan dengan metode pembelajaran yang
berbasis Teknologi seperti Laptop, komputer, proyektor, internet, dan
sebagainya. Oleh karena itu Teknologi, Informasi, dan Komunikasi sangat
diperlukan dan harus diterapkan agar siswa kita mampu untuk bersaing dengan
perkembangan dunia saat ini.
II.
Landasan Teori
Teknologi
sangat berperan pentng didalam dunia pendidikan dimana teknologi sangat
mempengaruhi proses belajar dan dapat mengembangakn pola pikir manusia dalam
memahami perkembangan dunia saat ini. Untuk memahami perkembangan teknologi,
kita juga harus memahami faktor-faktor pendukung didalamnya khususnya dalam
pembelajaran e-learning ini dimana terdapat metode-metode pendukung
pembelajaran e-learning sehari-hari. Berikut ini akan terdapat metode-metode
pembelajaran e-learning :
·
Motivasi
Motivasi adalah proses memberikan semangat, arah, kegigihan
perilaku artinya suatu perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
energi, terarah dan bertahan lama. Motivasi adalah komponen utama dari prinsip
psikologi learned-center . motivasi adalah aspek penting dari pengajaran dan
pembelajaran. Murid yang tidak mempunyai motivasi tidak akan berusaha keras
untuk belajar, sedangkan murid yang bermotivasi tinggi senang ke sekolah dan
menyerap proses belajar.
Didalam setiap diri individu terdapat dua motivasi untuk meraih
sesuatu yaitu:
1. Motivasi Ekstrinsik, adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan
sesuatu yang lain dimana motivasi ini sangat dipengaruhi oleh insentif
eksternal seperti imbalan dan hukuman.
2.
Motivasi Intrinsik, adalah
motivasi internal untuk melakukan sesuatu hal demi tujuan itu sendiri.
Perspektif
psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif
yang berbeda pula. Ada empat perspektif motivasi, yaitu sebagai berikut:
1.
Perspektif Behavioral dimana menekankan
imbalan dan hukuman sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid.
2.
Perspektif Humanistis dimana menekankan
pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih
nasib mereka, dan kualitas positif.
3.
Perspektif Kognitif dimana menekankan
pemikiran murid dalam memandu motivasi mereka.
4.
Perspektif Sosial dimana menekankan pada
motivasi dalam menciptakan hubungan sosial dengan orang lain secara aman.
·
Teori Belajar
Dalam dunia pendidikan menggunakan 4
teori belajar yaitu sebagai berikut :
1. Behavioral
yaitu cara belajar dengan mengamati. Pandangan yang menyatakan bahwa perilaku
harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati bukan dengan proses
mental.
2. Kognitif
yaitu cara belajar dimana terjadinya
proses mental atau berfikir. Dimana didasarin oleh pemikiran gestakt
yaitu semua kegiatan belajar menggunakan pemahaman terhadap hubungan-hubungan
terutama hubungan antara sebagian dan keseluruhan. Tingkat kejelasan dan
keberartian diri apa yang diamati dalam situasi belajar adalah lebih
meningkatkan kemampuan belajar seseorang dari pada dengan hukuman dan ganjaran.
3. Kognitif
sosial yaitu proses belajar dimana faktor sosial, kognitif, dan perilaku
memainkan peranan penting dalam pemberlajaran. Hal itu didukung oleh teori
Bandura yang mengembangkan model determinisem-resiprokal.
4. Humanistik
yaitu proses belajar di mana kita berusaha memahami perilaku seseorang dari
sudut pelaku bukan pengamat.
·
Orientasi Belajar
1.
Teacher Center Learning
Teacher
Centered Learning atau
pengajaran berorientasi pada guru, pembelajaran ini mencakup pembuatan sasaran
perilaku, analisis tugas dan mengembangkan taksonomi intruksional.
Pengajaran ini berorientasi pada
guru yang terstruktur,
dimana guru mengatur dan mengontrol, mengharapkan kemajuan murid, memaksimalkan
waktu murid untuk tugas-tugas akdemik, dan menekan sikap negative sampai ke
tingkat minimum.
2.
Student Center Learning
Intruksi dan perencanaan Student Center
Learning adalah pada siswa, bukan guru. Siswa bertugas untuk mengatur dan
mengontrol jalannya proses belajar mengajar dan bentuk pembelajarannya adalah
diskusi dan presentasi. Guru bertugas sebagai fasilitator.
·
Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah kegiatan untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses
belajar yang efektif didalam kelas.
III. III.
Objek Penelitian
Objek observasi yang
kami fokuskan disini adalah siswa, guru, dan konsep pembelajaran e-learning.
IV. IV.
Jadwal Pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 25 Mey 2013
Pukul : 11.00 WIB s/d selesai
V. V.
Pelaksanaan
Jadwal
Kegiatan Pelaksanaan Obseravasi di SMAN 1 Medan
No
|
Waktu
|
Keterangan
|
1
|
10.00 WIB
|
Semua Anggota
Kelompok berkumpul di sekolah SMAN 1 Medan
|
2
|
10.30-11.30
|
Melakukan observasi
di kelas XI-2
|
3
|
13.00-14.00
|
Melakukan observasi
di kelas XII IA - 3
|
VI. VI.
Laporan Penelitian
a. Kelas
pertama
·
Mata pelajaran : sosiologi
·
Topik : perilaku menyimpang
·
Kelas : X-12
·
Jumlah murid : 22 orang
·
Teori belajar : Behavioristik dan humanistic
·
Motivasi : intrinsic dan ekstrinsik
·
Orientasi belajar : TCL dan SCL
·
Manajemen kelas : gaya auditorium
Hasil
wawancara
Murid
1 / murid berprestasi di kelas
Nama
: Dira Fitri – 15 tahun
Pertanyaan
1 : apakah di setiap mata pelajaran menggunakan konsep e-learning?
Jawab
: tergantung guru. Ada yang pakai konsep e-learning, ada yang dengan ceramah,
biasanya mata pelajaran eksakta.
Pertanyaan
2 : apakah setiap hari menggunakan laptop sebagai alat bantu belajar?
Jawab
: hampir selalu, setiap ada tugas menggunakan laptop dan bantuan internet,
terkadang digunakan di laboratorium
Pertanyaan
3: bagaimana pemahaman murid apabila menggunakan konsep e-learning?
Jawab
: pemahaman nya baik dan efektif
Pertanyaan
4: manakah yang Anda pilih? Metode ceramah atau presentasi?
Jawab
: ceramah untuk pelajaran eksak dan presentasi untuk pelajaran sosial
Murid
2 / ketua kelas
Nama
: Pradipta – 16 tahun
Pertanyaan
1 : apakah di setiap mata pelajaran menggunakan konsep e-learning?
Jawab
: tergantung guru. Ada yang pakai konsep e-learning, ada yang dengan ceramah,
biasanya mata pelajaran eksakta.
Pertanyaan
2 : apakah setiap hari menggunakan laptop sebagai alat bantu belajar?
Jawab
: hampir selalu, setiap ada tugas menggunakan laptop dan bantuan internet,
terkadang digunakan di laboratorium
Pertanyaan
3 : bagaimana pemahaman murid apabila menggunakan konsep e-learning?
Jawab
: gak terlalu nyerap, tergantung mata pelajaran nya
Pertanyaan
4: manakah yang Anda pilih? Metode ceramah atau presentasi?
Jawab
: ceramah untuk pelajaran eksak dan presentasi untuk pelajaran sosial
b. Kelas
Kedua
· Mata
pelajaran : Kimia
·
Topik : pembahasan soal-soal menjelang UAS
·
Kelas : XI-IA 3
·
Jumlah murid : 25 orang
·
Teori belajar : Behavioristik dan humanistic
·
Motivasi : intrinsic dan ekstrinsik
·
Orientasi belajar : TCL dan SCL
·
Manajemen kelas : gaya auditorium
Hasil
wawancara
Murid
1
Nama
: Putri -16 tahun
Pertanyaan
1 : apakah di setiap mata pelajaran menggunakan konsep e-learning?
Jawab
:. Tidak, hanya mata pelajaran tertentu
Pertanyaan
2 : apakah setiap hari menggunakan laptop sebagai alat bantu belajar?
Jawab
: tidak, biasanya hanya apabila ada tugas
Pertanyaan
3 : bagaimana pemahaman murid apabila menggunakan konsep e-learning?
Jawab
: cukup baik untuk mata pelajaran non eksak
Pertanyaan
4: manakah yang Anda pilih? Metode ceramah atau presentasi?
Jawab
: metode ceramah
VII. Evaluasi
a. Sebelum
dilakukan observasi, anggota kelompok yaitu Harning (12-118) dan M.Zakhri
(12-086) melakukan pengecekan ke lokasi yang dituju untuk melakukan
penelitian. Disana anggota kelompok
melakukan pengecekan lokasi dan syarat apa yang harus dipenuhi untuk melakukan
observasi dan pihak sekolah mengkonfirmasi bahwa kelompok dapat melakukan
observasi di sekolah tersebut.
b. Kegiatan
observasi dilaksanakan pada pagi hari sampai dengan siang hari dimana kelompok
memasuki kelas yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah .
c. Wawancara
dilakukan dengan mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada siswa apakah ada yang
bersedia untuk diwawancara.
d. Selama
proses observasi berlangsung, anggota kelompok duduk di bangku belakang dan
mengikuti jalannya proses belajar-mengajar.
e. Masing-masing
anggota kelompok melakukan tugasnya masing-masing dimana ada yang bertugas
sebagai observer, dokumentasi, dan interviewer.
f. Observasi
yang dilakukan berjalan cukup baik dan data-data yang terkumpul dapat memenuhi
tuntutan laporan hasil observasi.
D.
Rangkuman Hasil Observasi
1.
Rangkuman Menurut Kelompok
Konsep
e-learning cukup efektif digunakan dalam system pembelajaran walaupun tidak
semua mata pelajaran. Menurut siswa siswi, menggunakan cara ini merupakan
fungsi kebutuhan yang mendukung system pembelajaran yang dapat membantu
siswa-siswi dalam memahami pelajaran mereka. Ketika system ini sudah digunakan
dalam semua sekolah atau menjadi standarisasi system pendidikan, akan jadi lebih
baik aplikasi nya dalam proses belajar mengajar
2.
Rangkuman Menurut Pandangan Pribadi
Konsep
e-learning mulai memasuki tahap kebutuhan dalam suatu fasilitas yang penting
saat melangsungkan proses pembelajaran. Berdasarkan observasi yang kelompok
lakukan, penerapan konsep e-learning di SMAN 1 Medan sudah cukup efektif. Proses
belajar mengajar sudah menggunakan proyektor, laptop, dan internet. Pengenalan konsep
ini sudah digunakan sejak siswa memasuki kelas 1 SMA. Perangkat yang terdapat
didalam kelas juga sudah memenuhi kriteria penerapan e-learning.
E.
Testimoni tentang perencanaan dan proses
observasi dari masing-masing anggota kelompok
M.zakhri harahap12-086 : beberapa sekolah seharusnya sudah menggunakan system
ini karena menurut saya cukup efektif untuk membantu proses belajar
mereka
santa 12-106 : menggunakan system e-learning ini cukup efektif dan lebih variatif
harning 12-118 : konsep ini cukup baik untuk dijadikan standarisasi proses belajar
Claudia 12-120: konsep e-learning mulai memasuki tahap kebutuhan dalam suatu fasilitas yang penting saat melangsungkan proses pembelajaran
Miranti 12-124 : pembelajaran ini memungkinkan siswa jadi lebih aplikatif dan menumbuhkan rasa percaya diri saat mereka harus berperan menjadi tim penyaji yang menggunakan bahan materi menggunakan konsep e-learnin. Contoh nya presentasi .
santa 12-106 : menggunakan system e-learning ini cukup efektif dan lebih variatif
harning 12-118 : konsep ini cukup baik untuk dijadikan standarisasi proses belajar
Claudia 12-120: konsep e-learning mulai memasuki tahap kebutuhan dalam suatu fasilitas yang penting saat melangsungkan proses pembelajaran
Miranti 12-124 : pembelajaran ini memungkinkan siswa jadi lebih aplikatif dan menumbuhkan rasa percaya diri saat mereka harus berperan menjadi tim penyaji yang menggunakan bahan materi menggunakan konsep e-learnin. Contoh nya presentasi .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar