Observasi
Anak
Kelompok 14
Nama : NA
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl lahir : Medan / 26 Desember 2008
Usia Kronologis : 4 tahun 5 bulan 7 hari
Pendidikan : playgroup (sudah masuk tapi si anak tidak mau sekolah)
Kedudukan dalam keluarga : anak ke2 dari 3 bersaudara
Tgl. Observasi : 3 Juni 2013
Nama : NA
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl lahir : Medan / 26 Desember 2008
Usia Kronologis : 4 tahun 5 bulan 7 hari
Pendidikan : playgroup (sudah masuk tapi si anak tidak mau sekolah)
Kedudukan dalam keluarga : anak ke2 dari 3 bersaudara
Tgl. Observasi : 3 Juni 2013
Komponen Observasi- Perkembangan Psikososial Early Childhood
1. Memahami Emosi
a. Mengusik pada saat bermain → kelompok mencoba mengambil mainan yang
sedang dipegang sang anak
Hasil : (bila diminta secara baik-baik si anak akan
memberikan namun jika diambil secara paksa anak akan menjerit)
b. Menceritakan hal hal yang menakutkan → kelompok menceritakan sebuah cerita menakutkan dan mempperhatikan reaksi anak
hasil : (anak lari dan menjerit ketakutan menutup
mukanya dan menghampiri ibunya)
c. Mengajak anak pergi tanpa ibu atau ayah nya → kelompok mengajak anakpergi tanpa mengikutsertakan ayah atau ibu sang anak dan memahami respon anak setelah ajakan itu dimunculkan
hasil : (tidak menangis dan bisa mandiri ketika
kedua orangtuanya pergi tanpa ada memanggil2 ibu nya sampai datang lagi ke
rumah)
2. Indikator Anak yang Mudah Berkominukasi
a. Apakah di lingkungan sekolah dia akrab atau dekat dengan teman sebayanya?
Hasil : (Bisa berkomunikasi diantara sesama teman bermainnya
di dekat rumah, mereka bermain bersama dan si anak mengeluarkan semua mainannya
di rumah untuk bisa bermain bersama teman-teman sebayanya)
Atau malah menjadi pendiam?
Atau malah menjadi pendiam?
Hasil : (Tidak, malah si anak aktif)
b. Apakah dia mengerti terhadap perintah yang kita sampaikan
?
Misalnya, kita meyuruh menghidupkan televise
Misalnya, kita meyuruh menghidupkan televise
hasil : (ya, mengerti. Ketika diperintahkan
mengambil botol tempat minum dan membuang sampah pada tempatnya si anak sudah bisa
melaksanakannya)
c. Saat dia berbicara kepada kita, kemudian kita sengaja membelokkan maksud
pembicaraanya;apakah dia menekankan maksud pembicaraannya
kembali?
Hasil :(Ya, dia menyuruh mendengarkan ceritanya
terlebih dahulu sampai dia selesai berbicara, ketika ia menceritakan kegiatan
ia pergi bersama ayahnya kemarin sore)
3. Pendekatan Berbasis Sosoalisasi
Dalam hal ini anak biasanya anak memiliki sosok atau model yang menyerupainya yang dalam hal ini anak mendapatkan peran gender dengan model pengamatan nya misalnya ayah atau ibu. Misal, kelompok menanyakan cara berdandan seperti yang pernah ia lihat dari ibunya, “putri suka dandan gag?” Hal tersebut menantang si anak dari sisi gender yang dimilikinya. Pada umumnya anak memperhatikan apa saja yang dominan dilakukakan ayah atau ibunya, dan hal apa saja yang paling sering dilakukan orantuanya bersamanya.
Dalam hal ini anak biasanya anak memiliki sosok atau model yang menyerupainya yang dalam hal ini anak mendapatkan peran gender dengan model pengamatan nya misalnya ayah atau ibu. Misal, kelompok menanyakan cara berdandan seperti yang pernah ia lihat dari ibunya, “putri suka dandan gag?” Hal tersebut menantang si anak dari sisi gender yang dimilikinya. Pada umumnya anak memperhatikan apa saja yang dominan dilakukakan ayah atau ibunya, dan hal apa saja yang paling sering dilakukan orantuanya bersamanya.
Hasil : (ya, bahkan si anak meminta memakai
eyeshedow ketika hendak pergi bersama ibunya. Itu semua ia lakukan karena
sering melihat ibunya memakai eyeshedow)
4. Dimensi Sosial Permainan
Kelompok memperkenalkan permainan ular tangga yang sebelum nya belum pernah
dia mainkan → kelompok memperhatikan respon perkenalan permainan tersebut
dan memahami keterlibatan nya dalam salah satu kategori permainan
Kelompok memperkenalkan permainan ular tangga yang sebelum nya belum pernah
dia mainkan → kelompok memperhatikan respon perkenalan permainan tersebut
dan memahami keterlibatan nya dalam salah satu kategori permainan
Hasil : (ketika dihadapkan dengan permainan ular
tangga si anak belum bisa memahami apa maksud dari permainan itu, namun ketika
di hadapkan dengan permainan alib jongkok dan petak umpet si anak sudah bisa
memahaminya)
5. Bentuk Disiplin
Kelompok menanyakan apa saja makanan yang dilarang dikonsumsi si anak → kelompok menawarkan si anak makanan yang dilarang orang tuanya untuk dikonsumsinya. Misal: Putri mau coklat gag?” kelompok memperhatikan responsi anak terhadap aturan atau menguji kedisiplinan si anak
Kelompok menanyakan apa saja makanan yang dilarang dikonsumsi si anak → kelompok menawarkan si anak makanan yang dilarang orang tuanya untuk dikonsumsinya. Misal: Putri mau coklat gag?” kelompok memperhatikan responsi anak terhadap aturan atau menguji kedisiplinan si anak
Hasil : (untuk masalah disiplin si anak masih
tergantung kepada emosi atau mood nya untuk melakukan hal yang di perintahkan,
terkadang si anak akan menurut dan terkadang tidak menurut perintah yang
disuruh, menurut observasi kelompok kami ia melaksanakan itu tergantung dari
mood nya apabila ingin melakukan hal yang diperintahkan kalau tidak mau ia akan
merajuk dan menangis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar