A. Sejarah Tokoh
v Formm
Ada beberapa pengalaman
yang mempengaruhi pandangan Fromm, Fromm
tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Ayahnya sering murung, sedangkan
ibunyasangat sering tertekan. Sehingga masa kanak-kanaknya sangat tidak nyaman.
Namun keluarga Fromm juga seperti Jung, yaitu keluarga yang sangat religius
(Yahudi Ortodoks). Beberapa pengalaman yang ia lihat setidaknya ada dua yang
sangat mempengaruhinya. Yang pertama ketika ia melihat seorang gadis yang
cantik, menarik, dan juga seorang pelukis. Ketika ayah gadis ini meninggal, ia
bunuh diri dan meninggalkan pesan bahwa ia ingin dikuburkan dengan ayahnya.
Peristiwa itu mendorong Fromm untuk bertanya mengapa hal itu terjadi. Peristiwa
kedua adalah ketika Perang Dunia I. Pada usia 14, ia
melihat nasionalisme yang ekstrim. Dia mendengar pesan disekitarnya : Jerman,
atau lebih tepatnya, Kristen Jerman adalah besar; Mereka (Inggris dan sekutu
mereka) adalah bayaran yang murah. Ia membenci
'histeria perang,' takutnya. Dari pengalaman-pengalaman yang membingungkan
ini, Fromm mengembangkan keinginan untuk memahami kodrat dan sumber tingkah
laku irasional. Dia menduga hal itu adalah pengaruh dari kekuatan
sosio-ekonomis, politis, dan historis secara besar-besaran yang mempengaruhi
kodrat kepribadian manusia. Sesuatu yang irasional--irasionalitas
iatemukan beberapa jawaban, kali ini dalam tulisan-tulisan Karl Marx. Kemudian ia menerima gelar PhD dari
Heidelberg pada tahun 1922 dan memulai karir sebagai psikoterapis. Ia pindah ke
Amerika Serikat tahun 1934 dan menetap di New York, dimana dia bertemu banyak
pemikir besar pengungsi lain yang berkumpul disana, termasuk Karen Horney.
Menjelang akhir karirnya, ia pindah ke Mexico City untuk mengajar. Dia telah melakukan
penelitian yang cukup besar ke dalam hubungan antara kelas ekonomi dan tipe
kepribadian. Ia meninggal pada tahun 1980 di Swiss.
v
Sullivan
Harry
Stack Sullivan lahir di suatu daerah pertanian dekat Norwich, New York, tanggal
21 Februari 1892, dan meninggal tanggal 14 Januari 1949 di Paris, Perancis
dalam perjalanan pulang dari pertemuan eksekutif board dari world Federation
for Mental Health di Amsterdam. Ia menerima ijazah medis dari Chicago College
of medicine and surgery pada tahun 1917, dan bekerja sama dengan tentara selama
Perang dunia I, setelah perang ia menjadi officer medis dari Federal Board for
Vocational Education dan kemudian menjadi officer pada Publik Health Service.
Tahun 1922 Sullivan berangkat ke rumah Sakit St. Elizabeth di Washington DC
dimana ia berada di bawah asuhan William Alanson White, pimpinan American
Neuropsychiatry. Dari tahun 1923 sampai awal tahun tigapuluhan ia berasosiasi
dengan Medical School of the University of Maeeyland dan dengan Sheppard and
Enoch Pratt Hospital di Townson, Marryland.Disitu merupakan periode
kehidupannya dimana Sullivan menemukan Schizhophrenia yang kemudian memapankan
reputasinya selaku clinician. ia meninggalkan Marryland dan membuka kantor di
Park Avenue di New York City. Pada saat itu ia memulai training analisa dengan
Clara Thomson, seorang pelajar dari Sandor Ferenczi. Ini bukanlah pembukaannya
yang pertama kepada Psikoanalisa. Ia menghabiskan kurang lebih 75 jam dari
analisa, sementara ia masih menjadi mahasiswa kedokteran. Pada tahun 1936, ia
membantu dan menjadi direktur dari The Washing ton School of Psychiatry.
Journal Psychiatry mulai dipublikasikan pada tahun 1938 untuk mempromosikan
teori Sullivan tentang relasi-relasi interpersonal. Ia menjadi ko-editor dan
kemudian menjadi editor sampai ia meninggal
B. Teori
atau Definisi Kepribadian
v Fromm:
Definisi
atau teori kepribadian menurut Fromm adalah perpaduan unik antara pemikiran
Freud dan Karl Marx. Dimana Freud menekankan pada ketidakasadaran, faktor
biologis, represi dan sebagainya. Dengan kata lain Freud menekankan bahwa
perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor biologis.
Sedangkan Marx lebih menekankan pada faktor lingkungan yang mempengaruhi
manusia. Fromm menambahkan dari kedua faktor tersebut, yang cukup asing bagi
mereka. Yaitu, Freedom. Fromm menyatakan
bahwa dapat melampaui determinasi yang dikatakan oleh Freud dan Marx. Faktanya
Fromm memberikan sebuah gagasan bahwa Freedom
sebagai karakter yang utama atau pusat dalam kehidupan manusia.
v Sullivan:
Sullivan
berulang kali menekankan bahwa personality itu merupakan suatu kesatuan
hipotetis yang murni, ‘suatu illusi’, yang mana tidak dapat diobservasi atau
dipelajari secara terpisah dari situasi interpersonal. Bagian yang dipelajari
ialah situasi interpersonal dan bukannya si individu. Tatanan kepribadian (The
Organization of personality) lebih mencakup ‘interpersonal’ ketimbang hal-hal
intra psikis. Kepribadian hanya dimanifestasikan pada saat individu bertindak
dalam relasi terhadap satu atau lebih orang lain. Akan halnya individu itu sendiri
tidak perlu dipermasalahkan, pada kenyataannya ia dapat berupa illusi atau
figure yang bukan sesungguhnya.
C. Struktur Kepribadian
v Fromm:
Fromm
menjelaskan beberapa cara manuisa untuk memperoleh kebebasanya, yaitu:
1.
Authoritarianism:
Fromm
mengatakan bahwa manusia dapat memperoleh kebebasannya dengan berbaur dengan
orang lain. Ada dua cara untuk berbaur dengan orang lain, pertama adalah
menjadi patuh untuk mengikuti oranglain yang memiliki wewenang lebih. Kedua, membuat
kewewenangannya sendiri yang membuat orang lain patuh.
2.
Destructiveness:
Para kaum Authoritarians sangat merespon pandangan ini. Dimana ada sebuah
ilustrasi yang dapat menggambarkan perolehan kebebasan ini. Yaitu perkataan
bahwa “Jika, tidak ada saya, maka siapa yang dapat menyakiti atau menyaingi
saya?” yang kedua adalah “jika saya menghancurkan dunia ini, maka siapa yang
dapat menyakiti saya?”. Menurut Fromm, pandangan ini merupakan penyebab dari
kebrutalan, kekerasan, bunuh diri dan sebagainya.
3.
Automaton
Conformity: Pada bagian ini, Fromm menegaskan bahwa manusia
memperoleh kebebasannya melalui orang lain disekitarnya. Ilustrasinya adalah,
apabila mereka memutuskan untuk memakai baju pada pagi hari, dengan melihat
pakaian orang lain membuat rasa frustasi mereka hilang. Maka. Apabila mereka bersikap
seperti sekelilingnya, kemudian menghilang dari kerumunan mereka tidak perlu
mengakui kebebasannya.
v Sullivan:
Sulivan
tegas menyatakan sifat dinamik kepribadian,
sehingga merendahkan konsep Id-ego-super ego-dll. Dia juga memberi tempat
penting dalam teorinya beberapa aspek kepribadian yang nyata-nyata stabil dalam
waktu yang lama.
1.
Dinamisme
(The dynamism). Dinamisme adalah pola khas tingkah laku
yang menetap dan berulang terjadi yang menjadi ciri khusus seseorang.
Tranformasi tingkah laku itu bisa
terbuka (dapat diamati) atau tersembunyi (dalam fikiran atau khayalan).
2.
Personifikasi
(personification). Personifikasi adalah suatu gambaran
mengenai diri atau orang lain yang dibagun berdasarkan pengalaman yang
menimbulkan kepuasan atau kecemasan.
3.
Sistim
self (self-sytem). Merupakan bagian dinamisme yang paling
kompleks. Suatu pola tingkah laku yang konsisten yang mempertahankan keamanan
interpersonal dengan menghindari atau mengecilkan kecemasan. Sistim ini mulai
berkembang pada usia 12-18 bulan, usia dimana anak mulai belajar tingkah laku
mana yang berhubungan, meningkatkan atau menurunkan, kecemasan.
D. Dinamika Kepribadian
v Fromm:
Fromm percaya
bahwa ketidaksadaran social dalam diri manusia adalah cara yang paling baik
untuk menjelaskan sistem dalam kehidupan manusia. Fromm memberikan lima
pandangan kepribadian, yaitu
1. Receptive Orientation.
Type
ini mendapatkan sesuatu seperti : cinta, pegetahuan, dan kesenangan yang
berasal dari orang lain
2. Exploitative
Orientation. Type
ini menggunakan cara-cara licik dan kekerasan untuk mendapatkan sesuatu yang
mereka inginkan.
3. Hoaring
Orientation. Type ini mengutamakan keamanan dan
perasaan pribadinya. Perilaku kikir tidak hanya untuk uang dan materi tetapi
juga untuk emosi dan pikiran
4. Marketing
Orientation. Type ini berbasis pada komoditas
pasar. Kesuksesan dan kegagalan tergantung seberapa baik kita dapat menjual
diri kita. Keterampilan, pengetahuan, dan intergritas bukan hal yang terlalu
penting. Kepribadian kita yang baik sangat dipentingkan.
5. Productive
Orientation. Type ini mengasumsikan kemampuan
kita untuk mewujudkan potensi kita dalam mengembangkan diri. Productivitas
tidak hanya sebatas kreativitas dalam hal materi tetapi juga sikap kita yang
dapat kita capai. Kombinasi antara produktive dan nonproductive merupakan hal
yang terbaik.
v Sullivan:
Sullivan
berpendapat bahwamanusia sebagai sistem energy memiliki pengurangan ketegaggan
yang diperoleh dengan kebutuhannya. Ketegangan dan perilaku ini dapat menghilangkan
proses kognitif, persepsi dan berfikir.
1.
Ketegangan
(tension)
Ketegangan muncul secara bertahap dalam rentang
relaksasi. Yaitu: Euphoria, Anxiety (Gangguan), dan Somnolent Detachment
(Gangguan tidur).
2. Modes
of Experience
Adalah proses kognitif manusia. Proses atau
pengalaman kognitif manusia menurut Sullivan dapat dikelompokkan menjadi 3
macam, mengikuti alur perkembangan dan kemasakan organisme, yakni prototaksi,
parataksi dan sintaksis.
a.
Prototaksi: Adalah rangkaian pengalaman
yang terpisah-pisah yang dialami pada masa bayi,dimana arus kesadaran
(pengindaraan, bayangan dan perasaan) mengalir kedalam jiwa tanpa pengertian
“sebelum” dan sesudah.
b. Parataksis:
Kira-kira pada tahun kedua , bayi mulai mengenali persamaan atau perbedaan
peristiwa, disebut pengalaman parataksis. Pada tahap ini bayi mengembangkan
cara berpikir melihat hubungan sebab akibat, assosional peristiwa yang terjadi
pada saat yang bersamaan atau peristiwa-peristwa yang detailnya sama, tetapi
hubungan itu tidak harus logis.
c. Sintaksis:
Berfikir logikdan realistik, menggunakan lambang-lambang yang diterima bersama,
khususnya bahasa-kata-bilangan.
E. Perkembangan
Kepribadian
v Fromm:
Personalit/y Development in Childhood. Fromm
mengemukakan 3 mekanisme hubungan perseorangan (interpersonal relatedness),
yaitu:
1. Symbiotic relatedness, mekanisme pada anak-anak untuk memperoleh rasa aman di
mana anak-anak tetap dekat dan bergantung pada orang tuanya.
2. Withdrawal-destructiveness,
mekanisme pada anak-anak untuk memperoleh rasa aman di mana anak-anak
menjaga jarak diri terhadap orang tuanya.
3. Love,
bentuk interaksi orang tua anak dimana orangtua menberi reapon dan rasa
aman serta tanggung jawab yang seimbang.
v Sullivan:
Personality
over the time: The Developmental Epoch (Kepribadian sepangjang waktu:
Perkembangan sepangjang zaman)
Tahapan
|
Periode
|
Pencapaian Utama
|
Perkembangan Negatif
|
Infancy (masa bayi)
0-18 bulan
|
Sejak lahir, sampai dapat berbicara
dengan jelas.
|
-Mulai mengorganisasikan pengalaman.
-Belajar untuk mencapai suatu kepuasan
dari kebutuhannya.
|
- Butuh pengamanan karena masih
memiliki sifat ketidakacuhan dan bertindak sendiri (somnolent detachment).
|
Childhood (masa awal kanak-kanak)
18 bulan-4 tahun
|
Dimulai sejak dapat berbicara sampai
berinteraksi di kelompoknya.
|
-Belajar mengenali orangtua.
-belajar untuk bertoleransi (mengganti
kepuasan yang satu dengan yang lain)
|
- perilaku “seolah-olah/as if”. Yaitu
merasionalisasikan apa yang ada, dan mengalami masa-masa yang menyenanngkan.
|
Juvenile Era
4-8 atau 10 tahun
|
Dimulai sejak dapat berinterkasi
dengan kelompok, hingga memiliki sahabat.
|
-Belajar bekerjasama dan berkompetisi.
-belajar untuk menaati aturan.
|
-stereotipe
-penolakan dari pergaulan
- penghinaan
|
Pre-adolescence
8 atau 10-12 tahun
|
Dimulai sejak memiliki sahabat sebagai
permulaan dari pubertas dan kebutuhan seksual.
|
-belajar menyayangi orang lain dan
dirinya sendiri sebagaimana baiknya.
|
- kesepian
|
Early Adolesence
(12-16 tahun)
|
Dimulai sejak pubertas untu menetapkan
sebuah pola yang stabil dari perilaku seksual.
|
Integrasi untuk membutuhkan keakraban
dan kepuasan seksual.
|
-pola yang tidak puas dari perilaku
seksual.
|
Late Adolesence
(16-awal 20 tahun)
|
Dimulai sejak metapkan pola seksual
untuk mengembangkan pengelolaan social, kejuruan dan aktifitas ekonomi
sebagai orang dewasa
|
-integrasi dengan llingkungan social
orang dewasa.
- menghargai diri sendiri
|
-personifikasi yang tidak akurat
-adanya suatu pembatasan dalam
kehidupan.
|
Maturity
(>20 tahun)
|
-
|
Konsolidasi dari pencapaian pada tahap
lalu.
|
|
F. Psikopatologi/Perubahan
Perilaku
v Fromm:
Fromm mendefinsikan ada dua penyebab perubahan
perilaku daalam diri manusia. yaitu:
1. Necrophilous. Type ini lebih
memikirkan masa lalu dan cenderung menyendiri. Pikiran utama mereka berpusat
pada pembunuhan maupun kematian. Tidak semua orang liar seperti hal tersebut.
Beberapa mungkin tampak tidak berbahaya meskipun mereka meninggalkan kehancuran
emosional di masa lalu mereka.
2. Biophilous. Type ini cinta akan
kehidupannya dan tertarik untuk bertumbuh dan berkreasi. Mereka mencoba
mempengaruhi orang lain, bukan dengan kekuasaan atau kekuatan melainkan dengan
cinta, akal, dan contoh yang mereka berikan. Mereka prihatin dengan
perkembangan orang lain dan berpandangan untuk menuju masa depan.
v Sullivan:
Sullivan
menyatakan bahwa semua gangguan atau perubahan perilaku disebabkan oleh
kecemasan. Sulivan telah menemukan beberapa diagnosis dan treatment yang
diperolehnya melalui pekerjaannya sebagai terapis di rumah sakit. Salah satunya adalah Penelitian Schizophrenia. Sullivan memiliki
kemampuan dalam menangani penderita Schizophrenia.
Sullivan bersikeras bahwa penderita Schizophrenia
dapat ditangani oleh terapis yang memiliki kesabaran, pengertian dan
ketaatan dalam menangani pasian.
G. Assessment &
Reasearch
v Fromm:
Penilaian:
Fromm
menulis sedikit tentang teknik penilaiannya. Dia kadang-kadang disebut pengamat
psikoanalitik tetapi tidak menawarkan temuan analitis tertentu atau studi
kasus. Kolega dari fromm menunjukkan bahwa ia berfokus terutama pada komentar
dari pasiennya yang mendukung teori-teorinya. Dia mungkin telah "lalai,
tidak sabar, atau benar-benar meremehkan aspek pengalaman mereka yang tidak
bertepatan dengan nya" intuitif" masalah mereka dan situasi”. Ada
kemungkinan bahwa data fromm yang dikumpulkan dari pasiennya adalah sangat
selektif .
Penelitian:
Dia
tidak mengumpulkan data yang bersifat psikoanalisis dari pasien, namun kritik
dari studi kasus yang dibahas dalam bab-bab sebelumnya juga berlaku untuk
fromm. Tidak mungkin untuk menduplikasi dan memverifikasi pengamatan klinis
Fromm atau kondisi di mana ia membuat mereka. Fromm tetap yakin akan nilai
ilmiah dan kredibilitas studi kasus sebagai metode penelitian. Dia mengakui bahwa
hasil tidak dapat diuji oleh metode eksperimental atau korelasional, tetapi
bersikeras dapat diuji oleh analis berulang pengamatan mereka, tetap tidak
mungkin bagi orang lain untuk mengulangi atau untuk menetapkan kondisi yang
sama.
v Sullivan:
Penilaian:
Sullivan
merumuskan interview sebagai suatu sistem atau rangkaian sistem proses-preoses
antar pribadi yang timbul dari observasi partisipan dimana penginterview
mendapat kesimpulan-kesimpulan tentang orang yang diinterview
Penelitian:
Teori
tentang hubungan antar pribadi menurut Sullivan sangat menekankan metode
observasi partisipan. Data yang diperoleh dianggap sebagai hal yang sekunder,
selanjutnya, ini berarti bahwa keterampilan dalam menyelenggarakan interview
psikiatrik secara tatap muka atau dari hari ke hati merupakan sesuatu yang
sangat penting. Interview Psikiatrik adalah istilah Sullivan untuk tipe situasi
antar pribadi dan tatap muka yang terjadi antara pasien dan ahli terapi.
H. Isu-isu
v Fromm
Dalam
gambaran Human Nature, Fromm berpendapat bahwa kita terbentuk dari masyarakat
sosial, politik, dan karakteristik ekonomi, namun hal-hal tidak tersebut tidak
sepenuhnya menentukan karakter kita. Dimana kepribadian kita tidak hanya
terbentuk dari pengajaran orang tua, tetapi bisa saja terbentuk dari lingkungan
sosial kita dan hal-hal yang kita pelajari di luar lingkungan keluarga. Dan
kita bukanlah boneka yang bereaksi ketika benang bonekanya ditarik. Malah, kita
memiliki mekanisme yang bisa membentuk karakter dan lingkungan sosial kita.
Fromm mempercayai bahwa kita memiliki kecenderungan bawaan untuk, lahir,
berkembang, dan menyadari kemampuan kita. Dan itu menjadi tugas utama kita di
kehidupan kita. Walaupun Fromm menyarankan bahwa “Universality” ̶̶̶ suatu karakter sosial yang umum
pada budaya tertentu ̶ dia juga percaya
bahwa setiap orang itu memiliki keunikan. Dan Fromm tidak berpikir bahwa kita
itu memiliki sifat bawaan yang baik atau jahat, melainkan kita dapat menjadi
jahat, jika kita gagal untuk menyadari kemampuan kita.
v Sullivan
Banyak pekerjaan klinis Sullivan terfokus
kepada permasalahan orang yang didiagnosis schizopernia. Sullivan sangat
berbakat dalam berkomunikasi dan mengerti orang-orang seperti itu. Sullivan
bersikeras bahwa pasien tidak putus asa dan mereka mungkin sukses dirawat jika
ahli terapi bersedia untuk bersabar, memahami dan jeli. Sullivan membangun
sebuah ruangan khusus untuk pasien laki-laki penderita skizofrenia yang
terisolasi dari keseluruhan rumah sakit
dan dikelola oleh pembantu pria yang dia pilih dan terlatih. Menurut Chapman,
pada akhir tahun ditemukan bahwa para
pasien telah melakukan jauh lebih baik daripada yang lainnya yang menderita
diagnosis yang mirip. Peningkatan sekitar 80%. Hal tersebut mematahkan teori-teori dari para peneliti sebelumnya
yang mengatakan bahwa orang yang terkena skizoprenia tidak dapat disembuhkan.
I. Komentar Kelompok
v Fromm:
Menurut kelompok
kami, teori Freedom yang ditekankan oleh Fromm memiliki pengertian yang kurang
kompleks. Karena, pengertian dari Freedom sendiri belum dimiliki pada manusia
tahap awal. Contohnya: anak yang masih berumur 3 tahun, masih harus mengikuti
prosedur perkembangan pada tahap umurnya. Karena belum memiliki kemampuan
kognitif maupun fisik yang cukup matang. Tetapi Fromm menjelaskan melalui
pengertian yang cukup kompleks dalam dinamika kepribadian.
v Sullivan:
Menurut
kelompok kami, bagian yang paling kompleks yang dikemukakan oleh Sulivan adalah
pada tahap perkembangan, dimana berawal dari masa bayi sampai dewasa. Sullivan
juga menjelaskan dinamika kepribadian yang jelas berdasarkan perilaku manusia.
J. Daftar Pustaka
Hall,
Calvin, et al. 1985. Introduction To
Theories of Personality. New Jersey: John Wiley dan Sons, inc.
Pervin,
L.A, Daniel C, Oliver P. John. 2005. Personality
Theory and Research 9th edition. New Jersey: John Wiley&
Sons, inc.
Schultz,
D, Sidney. E.S. 2005 Theories of
Personality 8th edition. California: Wadswoth
http://webspace.ship.edu/cgboer/frommtest.html
Hall,
Calvin, Lindsey Gardner. 2005. Teori-teori
Psikodinamik. Jakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar