Pendidikan pra-sekolah seperti Play Group/Taman Kanak-kanak (PG/TK) adalah untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya juga untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Anak-anak pada sekitar umur 3 atau 4 tahun merupakan masa permulan terbukanya jiwa anak-anak untuk menerima pengaruh dari luar melalui pancainderanya secara luar biasa. Anak-anak sangat tertarik kepada gambar-gambar teristimewa yang berwarna, lagu-lagu dan suara pada umumnya, cerita-cerita tentang apapun juga. Masa ini dinamakan “gevoelige periode” oleh Montessori. Disinilah letak pentingnya pendidikan pra-sekolah. Dilingkungan pra-sekolah, otak anak distimulasi untuk siap belajar dijenjang selanjutnya, kemandirian mereka dilatih dalam format bermain yang terarah.
Manfaat pendidikan pra-sekolah adalah untuk mendidik anak untuk belajar berbagai hal sesuai dengan usia dan kemampuan perkembangan otaknya. Mereka juga dilatih untuk mempersiapkan diri memasuki masa sekolah. Misalnya, anak diperkenalkan dengan alat tulis dan cara menggunakannya. Dengan demikian, ketika sudah duduk disekolah dasar, ia sudah mengerti cara memegang alat tulis dan menulis dasar.
Pendidikan pra-sekolah selain mendidik anak sambil bermain, umumnya juga berfokus pada pengembangan kemandirian, kedisiplinan dan yang paling penting adalah kehidupan sosial pada anak. Manfaatnya adalah mengajarkan bagaimana hidup bermasyarakat sambil bermain bersama teman-teman lainnya. Menurut saya, orangtua juga memiliki peran penting dalam pendidikan anak usia pra-sekolah yang disebut pendidikan informal. Dengan banyak waktu yang dihabiskan anak dan orangtua dirumah, secara langsung mendukung sebagian besar perkembangan mereka dari segi kognitif, berbahasa hingga tata-krama. Pada usia yang masih belia anak perlu banyak perhatian dan kasih sayang, orangtua juga contoh yang paling nyata bagi anak. Oleh karena itu keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak justru faktor yang paling utama dalam menentukan perkembangan anak.
Anak-anak pada sekitar umur 3 atau 4 tahun merupakan masa permulan terbukanya jiwa anak-anak untuk menerima pengaruh dari luar melalui pancainderanya secara luar biasa. Anak-anak sangat tertarik kepada gambar-gambar teristimewa yang berwarna, lagu-lagu dan suara pada umumnya, cerita-cerita tentang apapun juga. Masa ini dinamakan “gevoelige periode” oleh Montessori. Disinilah letak pentingnya pendidikan pra-sekolah. Dilingkungan pra-sekolah, otak anak distimulasi untuk siap belajar dijenjang selanjutnya, kemandirian mereka dilatih dalam format bermain yang terarah.
Manfaat pendidikan pra-sekolah adalah untuk mendidik anak untuk belajar berbagai hal sesuai dengan usia dan kemampuan perkembangan otaknya. Mereka juga dilatih untuk mempersiapkan diri memasuki masa sekolah. Misalnya, anak diperkenalkan dengan alat tulis dan cara menggunakannya. Dengan demikian, ketika sudah duduk disekolah dasar, ia sudah mengerti cara memegang alat tulis dan menulis dasar.
Pendidikan pra-sekolah selain mendidik anak sambil bermain, umumnya juga berfokus pada pengembangan kemandirian, kedisiplinan dan yang paling penting adalah kehidupan sosial pada anak. Manfaatnya adalah mengajarkan bagaimana hidup bermasyarakat sambil bermain bersama teman-teman lainnya. Menurut saya, orangtua juga memiliki peran penting dalam pendidikan anak usia pra-sekolah yang disebut pendidikan informal. Dengan banyak waktu yang dihabiskan anak dan orangtua dirumah, secara langsung mendukung sebagian besar perkembangan mereka dari segi kognitif, berbahasa hingga tata-krama. Pada usia yang masih belia anak perlu banyak perhatian dan kasih sayang, orangtua juga contoh yang paling nyata bagi anak. Oleh karena itu keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak justru faktor yang paling utama dalam menentukan perkembangan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar