Halaman

Kamis, 13 Juni 2013

dunia tak menyesal

 









ketika dunia tak menyadari bahagia nya manusia berada disini
jutaan pasang mata menyaksikan kebaikan dunia

kenapa masih saja ada yang mengutuknya?


kita kah manusia itu?
merayap mencari kebahagiaan
kesana kemari tak peduli lelah
aku mau tak mengutuki


tapi apa hanya aku?



keluarga tak lagi sama
menanti kepastian tentang keutuhan
kita tak lagi bercanda
di tempat yang sama
di bawah lampu yang sama
terang yang sama hangatnya
aku rindu


bisakah ku hentikan mesin waktu
biarlah tangan ku berdarah karena besi-besi nya
aku tak peduli lagi
siapakah yang mengganti tawa kami jadi airmata
siapakah yang menukar suka kami jadi duka
siapakah yang tega menggadai kehangatan kami untuk hasrat

tak sedihkah kau dunia?
melihat sudut ku sekarang
tanpa siapa-siapa
hanya aku dan nafasku yang tersisa
menunggu genggaman seseorang yang mampu memperpanjang nafasku
ku tanya dunia
tak dengarkah isak tangisku?





atau tampak pura-pura kah aku?





sentakku yang ke seribu
tetap sama rasanya ketika terjadi pertama kali
aku iri dunia
kau tegar untuk apapun
setia untuk setiap warna
gelap atau tidak, kau mau

bagilah denganku kepasrahan itu
agar ku dapat bukan dari tuan itu


wanitaku, bertahanlah
kan ku pangku engkau sampai kesana
tempat dimana hanya ada damai
dan lelehan kasih sayang dimana-dimana
takkan ku biarkan kita berdua
kerepotan menghapus airmata 
sekali lagi ku pastikan
aku rindu




........................................................................................






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar